SULSELNEWS.NET – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (UNHAS) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kunjungan ke Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Ikan Nila di Kampung Tengah, Dusun Parangmalen’gu, Desa Panakkukang, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Kamis (12/6).
Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI) dengan tema “Upaya Peningkatan Penjualan Ikan Nila Monoseks”. Selain observasi lapangan, kegiatan juga dirangkaikan dengan simulasi pembuatan pakan serta penyerahan alat produksi pakan ikan.
Ketua panitia kegiatan, Dr. Sitti Fakhriyyah, S.Pi., M.Si., menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan memberi pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam proses pembenihan dan produksi ikan nila.
“Kunjungan kami ini bersama mahasiswa ini turun langsung di lapangan sekaligus mempelajari bagaimana melakukan pembenihan dengan baik,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa akan melakukan pembelajaran intensif selama dua bulan ke depan di lokasi UPR, termasuk pelatihan pembuatan pakan mandiri.
“Selama dua bulan ini mahasiswa akan belajar di sini, memperhatikan serta melakukan pembelajaran, dan hasil yang akan didapat di lapangan akan dibuatkan laporan secara tertulis,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan BRIN, Dr. Kamaruddin, S.Pi., M.Si., menyampaikan rasa syukurnya karena dapat memberikan edukasi langsung terkait produksi pakan mandiri kepada mahasiswa.
“Saya sangat bersyukur telah memberikan edukasi kepada mahasiswa secara langsung bagaimana cara membuat pakan ikan sendiri tanpa ketergantungan dengan pakan komersil,” ungkapnya.
Dr. Kamaruddin juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan kepada kelompok tani perikanan di Sulawesi Selatan yang membutuhkan pembinaan.
“Saya secara terbuka siap apabila kelompok tani yang ada di Sulawesi Selatan butuh pembinaan dan arahan bagaimana cara membuat pakan mandiri,” urainya.
Pria yang akrab disapa Pak Kama itu mengungkapkan bahwa hingga saat ini BRIN telah melakukan pembinaan di tujuh kabupaten, termasuk Pangkep, Gowa, Maros, Enrekang, Takalar, dan Pinrang.
“Alhamdulillah tujuh kabupaten yakni Pangkep, Gowa, Maros, Enrekang, Takalar, Enrekang, dan Pinrang sudah berhasil melakukan pembinaan untuk membuat pakan mandiri, karena diketahui kendala yang sering didapat kelompok tani yakni pakan itu sendiri. Dengan adanya pakan mandiri ini diterapkan maka jangan khawatir tentang mahalnya harga pakan komersil,” tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan mahasiswa sekaligus mendorong kemandirian kelompok tani perikanan dalam mengelola budidaya ikan secara efisien dan berkelanjutan.