SULSELNEWS.NET — Bank Sulselbar membuka babak baru. Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama. Bukan sekadar jabatan, ini sinyal kuat bahwa bank milik daerah ingin melangkah lebih tegas di tengah tantangan industri keuangan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa Bank Sulselbar, Jufri Rahman resmi ditetapkan sebagai Komisaris Utama periode 2025–2029. Figur yang selama ini dikenal sebagai birokrat senior itu kini mengemban misi baru: menjaga tata kelola dan mendorong transformasi strategis perbankan daerah.
Penunjukan ini bukan sekadar formalitas. Bersama dua Komisaris Independen, Andi Fadly Fardiansyah dan Huswan Husain, serta Rakhmat Nur Kadir sebagai Direktur Kepatuhan, susunan baru ini dinilai sebagai bagian dari langkah memperkuat fondasi bisnis dan kepatuhan terhadap regulasi industri jasa keuangan.
“Saya tidak melihat ini hanya sebagai jabatan. Ini amanah untuk memperkuat institusi daerah yang vital bagi ekonomi masyarakat,” ujar Jufri usai penetapan.
Sinergi dan Tantangan Baru
Direktur Utama Bank Sulselbar, Yulis Suandi, menyambut jajaran baru dengan optimisme. Ia menyebut bahwa transformasi digital, efisiensi operasional, dan penguatan layanan UMKM adalah tiga prioritas strategis ke depan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan bahwa bank daerah harus menjadi prime mover pembangunan. “Bank Sulselbar tidak boleh jalan di tempat. Harus bergerak cepat, berinovasi, dan tetap relevan dengan kebutuhan daerah,” tegasnya saat membuka RUPS.
Tahap Berikutnya: Uji Kelayakan OJK
Seluruh jajaran baru masih harus mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dari Otoritas Jasa Keuangan. Jika dinyatakan lulus, mereka akan mulai menjalankan peran masing-masing secara penuh.
Penunjukan Jufri Rahman sendiri dinilai menarik perhatian karena membawa pendekatan kepemimpinan birokratis ke ranah bisnis. Apakah ini akan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah atau justru menjadi tantangan baru, publik menanti dengan harapan. (*)