STIE Mulia Pratama Melesat ke Kancah Global, Gandeng Universitas Amerika untuk Transformasi Akademik

BEKASI, SULSELNEWS.NET–-Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mulia Pratama terus memperkuat komitmennya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kampus yang berlokasi di Bekasi ini menjalin kerja sama akademik dengan California State University Sacramento dan Northern Illinois University, Amerika Serikat. Kesepakatan itu disepakati dalam acara yang digelar di ruang smart room lantai 3, Sabtu (15/2).

Ketua STIE Mulia Pratama, Dr. Rakhmat, S.E., M.S.E., menuturkan bahwa kerja sama ini mencakup program Guest Lecture, Joint Teaching, dan Research.

“Kerja sama ini bukan hanya bentuk formalitas, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas akademik di STIE Mulia Pratama. Kami ingin mahasiswa dan dosen memiliki akses langsung ke pemikiran serta riset terbaru dari para akademisi internasional,” kata Rakhmat dalam wawancara dengan Media.

Dr. Rakhmat menambahkan, “Kami juga berharap kerja sama ini dapat membuka jalan bagi mahasiswa kami untuk melanjutkan studi ke luar negeri melalui program pertukaran atau beasiswa. Di era globalisasi ini, koneksi internasional menjadi hal yang tak terelakkan dalam dunia akademik.”

Dalam kuliah umum yang digelar usai penandatanganan kerja sama, kedua profesor asal Amerika Serikat itu mengulas perkembangan ilmu pengetahuan terkini. Prof. Michael G. Vann, akademisi di bidang sejarah imperialisme Asia Tenggara, menyoroti pentingnya perspektif sejarah dalam memahami dinamika ekonomi global.

“Banyak kebijakan ekonomi dan sosial di Asia Tenggara yang tak bisa dilepaskan dari sejarah kolonialisme. Untuk memahami dunia saat ini, kita harus memahami sejarahnya,” terangnya saat kuliah tamu berlangsung.

Prof. Eric Alan Jones, guru besar Studi Asia Tenggara, mengungkapkan bahwa kerja sama akademik lintas negara adalah bagian dari evolusi pendidikan tinggi.

“Saya kagum dengan antusiasme mahasiswa di sini. Mereka sangat kritis dan memiliki ketertarikan yang besar terhadap isu-isu global. Ini membuktikan bahwa pendidikan tinggi di Indonesia sudah semakin maju,” tuturnya dalam percakapan dengan peserta seuasai acara digelar.

Salah satu mahasiswa pascarsarjana STIE Mulia Pratama yang mengikuti kuliah tamu ini, Adiarti Maharjanti, mengaku terkesan dengan materi yang disampaikan.

“Saya merasa mendapat wawasan baru tentang bagaimana sejarah dan ekonomi saling berkaitan. Ini membuka perspektif saya untuk melihat penelitian dari sudut pandang yang lebih luas, sekaligus saya menanyakan langsung di sesi tanyajawab, tips dan trics membangun kolaborasi dan melanjutkan studi di Amerika” ungkapnya kepada parlemensenayan.com.

Menuju Kampus Bertaraf Internasional
Ketua Panitia, Dr. Nur Imam Siafuloh, S.E., M.E., menyebutkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya STIE Mulia Pratama untuk meningkatkan standar akademik dan akreditasi.

“Kami ingin menjadikan STIE Mulia Pratama sebagai pusat studi ekonomi yang diakui secara internasional. Ini bukan hanya tentang meningkatkan akreditasi, tetapi juga tentang membangun reputasi akademik yang kuat,” katanya.

Menurut Dr. Nur Imam, kolaborasi dengan universitas luar negeri adalah cara efektif untuk menanamkan budaya akademik yang lebih kompetitif.

“Mahasiswa dan dosen harus terbiasa dengan atmosfer akademik yang dinamis. Lewat kerja sama ini, kami berharap bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih terbuka dan inovatif,” tambahnya.

Sementara itu, penggagas acara yang juga dosen tetap pascasarjana STIE Mulia Pratama, Dr. Andi Gazly Satria Amal, S.E., M.M., menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan kampus.

“Selama menempuh postdoctoral di Northern Illinois University, saya melihat bagaimana universitas di Amerika sangat mendorong penelitian dan kolaborasi akademik. Saya ingin membawa semangat itu ke STIE Mulia Pratama,” ungkapnya di sela acara.

Diskusi yang berlangsung interaktif dimoderaotri dengan sangat lugas oleh Noutrida Mandica, Ph.D., praktisi sekaligus alumni Northern Illinois University. Dalam sesi tersebut, ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi akademik internasional di era global.

“Dunia akademik tidak lagi dibatasi oleh sekat geografis. Kampus harus aktif menjalin koneksi dengan akademisi dan institusi di berbagai belahan dunia,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa banyak perguruan tinggi di Indonesia yang sebenarnya memiliki potensi besar, tetapi masih belum memaksimalkan peluang kolaborasi internasional.

Ketua Dewan Pengawas Yayasan, Danar Tri Hartanto, S.E., M.S.E., menutup acara dengan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang dapat meningkatkan kualitas akademik STIE Mulia Pratama. Kerja sama ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi awal dari banyak hal besar yang bisa kita capai ke depan,” ungkapnya kepada parlemensenayan.com (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *