SULSELNEWS.NET — Keberangkatan jamaah haji Indonesia tahun 2025 disambut antusiasme luar biasa di media sosial. Sejak Sabtu siang, tagar #JNK_Keagamaan dan frasa “Kemenag Untuk Haji” menempati puncak trending topic Twitter Indonesia, mencerminkan euforia publik terhadap dimulainya ibadah haji ke Tanah Suci.
Ribuan warganet membagikan ekspresi haru, doa, dan terima kasih dalam berbagai unggahan, menandai momen ini sebagai bukan sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga peristiwa nasional yang sarat makna emosional dan solidaritas keagamaan.
Salah satu akun populer, @kudila_, menulis:
“Alhmdulilah akhirnya keberangkatan haji tahun 2025 dimulai hari ini. Semoga berjalan lancar, karena ini momen yang ditunggu-tunggu para jamaah. Kemenag Untuk Haji #JNK_Keagamaan.”
Unggahan tersebut mendapat ribuan retweet dan like, menunjukkan resonansi yang kuat di kalangan pengguna digital.
Apresiasi juga mengalir untuk langkah inklusif Kementerian Agama (Kemenag) dalam melayani kelompok rentan. Akun @kiyowooou____ menyoroti perhatian Kemenag terhadap lansia dan penyandang disabilitas:
“Kemenag khusus prioritaskan lansia dan disabilitas dengan menyiapkan layanan khusus untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran ibadah mereka di Tanah Suci. #JNK_Keagamaan.”
Ucapan doa dan harapan juga menghiasi lini masa, seperti dari akun @agustins44:
“Selamat menempuh perjalanan spiritual ke Tanah Suci! Semoga jadi haji yang mabrur dan penuh berkah. Terima kasih Kemenag Untuk Haji #JNK_Keagamaan.”
Pengamat media sosial, Agus Aripin, menilai geliat digital ini sebagai cerminan ekspektasi tinggi publik terhadap penyelenggaraan haji.
“Ketika media sosial ramai membicarakan haji, itu menandakan adanya harapan besar terhadap pelayanannya. Trending-nya tagar ini adalah bukti bahwa komunikasi publik Kemenag menyentuh masyarakat.”
Kemenag RI sendiri menegaskan komitmennya terhadap peningkatan layanan haji 2025. Inovasi yang diterapkan mencakup layanan inklusif untuk kelompok rentan, pelatihan intensif petugas haji, dan sistem pemantauan digital yang memperkuat transparansi dan efektivitas layanan.
Fasilitas ramah lansia dan disabilitas antara lain berupa penginapan aksesibel, kendaraan khusus, pendamping ibadah, serta dukungan medis dan spiritual yang disesuaikan.
Momentum haji 2025 menjadi simbol kolaborasi negara dan umat, sekaligus etalase kemajuan tata kelola pelayanan keagamaan di era digital. Lebih dari ibadah, ini adalah refleksi visi Indonesia yang inklusif, adaptif, dan transparan. (*)